Tampilkan postingan dengan label IT Security. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IT Security. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 Desember 2014

Akses Data Oleh Seorang IT Manager Terhadap Data Karyawan Suatu Perusahaan



Menanggapi sebuah kasus yang diberikan oleh dosen Etika Profesi tentang "Seorang IT Manager meng-Akses data karyawan pada suatu perusahaan". penulis akan mencoba menuliskan pendapat pribadi pada kasus tersebut.

Menurut saya seorang IT manager memang mempunyai hak untuk mengakses data karyawan, terkait untuk melindungi data perusahaan yang mungkin akan di”selewengkan” oleh para karyawan tersebut, seorang IT manager juga bisa memonitor kinerja para karyawannya, namun karena pekerjaan ini juga memiliki resiko yang sama terhadap seorang IT manager yang mungkin saja tergiur atas tindak “Jual-Beli” data karyawan atau bahkan dia sendiri yang akan membocorkannya. Akan lebih baik bila pekerjaan terebut juga dibatasi dan diawasi oleh semua pihak untuk mengurangi kebocoran rahasia karyawan dan rahasia perusahaan tersebut.


Terima kasih sudah membaca artikel ini, bila kalian memiliki pendapat lain tidak ada salahnya untuk saling berbagi pendapat pada kolom komentar. ^_^  

Kamis, 04 Desember 2014

Mempekerjakan seorang Hacker



Seperti yang sudah tertulis pada judul diatas, Penulis akan mencoba memberikan pendapat tentang 
perusahaan yang "mempekerjakan seorang Hacker yang pernah menembus IT Security perusahaan tersebut?

                Menurut saya Perusahaan tersebut jika ingin mempekerjakan seorang Hacker yang pernah menembus atau membobol IT security harus mengetahui tujuan utama dari Hacker. Jika Hacker tersebut hanya berniat untuk mengetes kemampuan dan mencari pengalaman dalam dunia Hacking, tidak ada salahnya untuk merekrut si Hacker bekerja untuk perusahaan tersebut, karena si Hacker tidak berniat mencuri data atau merusak sistem perusahaan. Justru perusahaan dan si Hacker bisa saling menguntungkan, perusahaan bisa mendapatkan seorang Hacker yang ingin berkembang dan mampu menjaga dan memperbarui sistem yang sudah berjalan dengan bayaran yang mungkin relatif lebih “murah” bila dibandingkan dengan Hacker yang sudah handal. Dan si Hacker yang ingin berkembang mendapatkan wadah untuk mengembangkan kreatifitas dalam dunia Hacking sekaligus mendapatkan bayaran. Namun bila si Hacker lebih dahulu ketahuan berniat untuk mencuri data atau merusak sistem perusahaan, lebih baik tidak mempekerjakan si Hacker. Selain tidak bisa dipercaya, mungkin saja dia akan membuat “back door” atau celah untuk si Hacker membuat “onar” bila dia sudah tidak bekerja untuk perusahaan tersebut.

Terima kasih sudah membaca artikel ini, bila kalian memiliki pendapat lain tidak ada salahnya untuk saling berbagi pendapat pada kolom komentar. ^_^